gambar sebagai hiasan |
Kira-kira 1200 orang cedera dan memusnahkan hampir 5000 bagunan di sana. Jurucakap Kementerian Kecemasan Vyacheslav Ladonkin berkata , dalam keadaan suhu sekitar -17 darjah Celcius, penyelam Russia menghabiskan masa untuk mencari seprihan meteor itu di tasik beku Chebarkul yang dipercayai menjadi tapak lokasinya terhempas.
Ladonkin menambah, kementerian mempertimbangkan kawasan berlobang seluas lapan meter di tasik beku, kira-kira 60 km dari bandar itu tidak disebabkan oleh bahan asing dari angkasa. Kami percaya ia berpunca dari benda yang lain dan keputusan telah dibuat untuk menghentikan pencariannya.
Pusat khas juga telah dibuka untuk menyediakan bantuan psikologi kepada mangsa yang terganggu ekoran kejadian tersebut.
salah seorang mangsa menceritakan bahawa dia terlihat satu jalur putih dilangit dan menyangka bahawa ada pesawat yang terbakar. Tiba-tiba ada letupan dan selepas itu saya tidak ingat apa lagi.kata Vera, seorang peasakit yangberkongsi pengalaman tentang kejadian yang berlaku jumaat lalu.
Dunia dikejutkan ketika sebuah kota di Rusia porak poranda gara-gara menjadi sasaran jatuhnya asteroid. Kenyataan ini nampaknya harus menjadi kewaspadaan karena masih banyak asteroid lainnya yang siap jatuh ke bumi.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (17/2), asteroid yang memakan korban luka-luka hingga ribuan orang di Rusia memang mengejutkan dunia. Hal ini dikarenakan tidak adanya tanda peringatan apapun yang menunjukkan kedatangan benda angkasa ini.
Para peneliti sendiri mengaku kebingungan untuk mengetahui asteroid mana saja yang akan datang. Hal ini mengingat banyaknya asteroid dan besarnya jagat raya ini.
Selain itu, asteroid sebesar yang meledak di Rusia juga sangat banyak jumlahnya, jadi akan membutuhkan waktu untuk mengetahui orbitnya dan memperhitungkan kemungkinannya menabrak bumi.
Para ahli pun mengaku bahwa tidak akan berfokus pada asteroid yang ada di Rusia. Mereka akan lebih menekankan pada asteroid yang lebih berbahaya dan lebih besar.
"Mempertahankan bumi melawan asteroid kecil seperti yang jatuh di Siberia dan akhir-akhir ini memang merupakan isu besar. Namun, kami tidak akan fokus ke sana. Kami akan lebih memperhatikan yang besar terlebih dahulu karena mereka lebih berbahaya," ucap Paul Chodas, peneliti dengan Near Earth Object Program Office dari NASA.
No comments:
Post a Comment